Minggu, 12 Oktober 2014

tugas kedua makalah keuangan



MAKALAH SISTEM KEUANGAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Penulisan
Pasar keuangan menjalankan fungsi ekonomi yang paling penting dalam mengalirkan dana berlebih kepada pihak yang membutuhkan dana. Aliran dana tersebut dapat menempuh dua rute, yaitu secara langsung maupun tidak langsung melalui lembaga-lembaga perantara keuangan. Lembaga ini muncul dalam sistem keuangan karena dapat menekan ongkos transaksi, mengurangi harga transaksi, dan memperlancar aliran dana yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, jika proses intermediasi tersebut terganggu, maka akan mempengaruhi sistem keuangan dan mengurangi pertumbuhan ekonomi. Keberadaan informasi asimetris dan sifat intermediasi yang memiliki waktu jatuh tempo, menghasilkan resiko terhadap pelaku ekonomi. Oleh karena itu, intervensi pemerintah dalam sistem keuangan melalui regulasi perlu dilakukan.
Sistem keuangan merupakan salah satu rancangan yang paling krusial dalam waktu modern ini. Kita dapat membayangkan, apabila semua aktivitas keuangan antara suatu lembaga dengan lembaga lainnya maupun antara satu negara dengan negara lainnya tanpa adanya mediasi suatu sistem keuangan yang baik, maka semua transaksi-transaksi keuangan yang terjadi akan amburadul atau tidak akan dapat menyenangkan semua pihak disebabkan tidak terkoordinasi dengan baik. Sistem pembayaran dan intermediasi tidak mungkin akan terlaksana tanpa adanya sistem keuangan.
1.2.Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a.       Untuk menambah pemahaman mengenai Sistem Keuangan
b.      Untuk menambah pengetahuan atau menambah wawasan mahasiswa
c.       Mendapat nilai  “A”  Mata Kuliah Bank dan Lembaga Keuangan  karena ini merupakan sebagai pemenuhan tugas dari Dosen pengasuhnya.
1.3.Rumusan Masalah
                Berdasarkan uraian tersebut maka rumusan masalah di makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Apakah pengertian dari sistem keuangan?
2.      Bagaimanakah aliran dana dalam sistem keuangan ?
3.      Apakah pengertian dari sistem keuangan?
4.      Bagaimanakah struktur pasar keuangan?
5.      Terkait mengenai klasifikasi lembaga perantara keuangan dan mengenai regulasi sistem keuangan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Sistem Keuangan
Sistem keuangan yang terdiri dari otoritas keuangan, sistem perbankan dan sistem lembaga keuangan bukan bank pada dasarnya merupakan tatanan dalam perekonomian suatu negara yang memiliki peran utama dalam menyediakan fasilitas jasa-jasa keuangan. Fasilitas jasa keuangan tersebut di berikan oleh lembaga keuangan, termasuk pasar uang dan pasar modal. Karakteristik dari sektor keuangan yang paling dominan yang dapat kita amati adalah begitu cepatnya perubahan yang terjadi di dalamnya seiring dengan pesatnya perkembangan di bidang ekonomi.
Kebijakan di bidang keuangan, moneter dan perbankan dari waktu ke waktu perlu di lakukan penyesuaian mengikuti dinamika ekonomi sebagai dampak dari globalisasi dimana perubahan yang terjadi pada ekonomi suatu negara, terutama negara-negara maju, pasti akan berdampak pula pada perekonomian negara lainnya, terutama pada kegiatan pada bursa saham suatu negara.
Sistem keuangan merupakan salah satu rancangan yang paling krusial dalam waktu modern ini. Kita dapat membayangkan, apabila semua aktivitas keuangan antara suatu lembaga dengan lembaga lainnya maupun antara satu negara dengan negara lainnya tanpa adanya mediasi suatu sistem keuangan yang baik, maka semua transaksi-transaksi keuangan yang terjadi akan amburadul atau tidak akan dapat menyenangkan semua pihak disebabkan tidak terkoordinasi dengan baik. Sistem pembayaran dan intermediasi tidak mungkin akan terlaksana tanpa adanya sistem keuangan.
Sistem keuangan dapat diartikan sebagai kumpulan institusi, pasar, ketentuan perundangan, dan teknik-teknik dimana surat berharga diperdagangkan, tingkat bunga ditetapkan, dan jasa-jasa keuangan (financial services) dihasilkan serta ditawarkan ke seluruh bagian dunia. [Peter S. Rose, 7th Edition 2000]. Jadi dapat diartikan bahwa sistem keuangan merupakan kumpulan lembaga-lembaga keuangan (Bank, Lembaga Asuransi, dan sebagainya), berbagai kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi keuangan, yang disusun sedemikian rupa untuk memperlancar segala transaksi-transakasi keuangan di suatu negara, demi kemajuan perekonomian negara tersebut.
Tugas utama sistem keuangan dalam perekonomian modern adalah memindahkan dana dari penabung kepada peminjam yang membutuhkan dana, dimana dana tersebut akan dipergunakan untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa serta melakukan investasi dalam bentuk peralatan-peralatan baru sehingga perekonomian dapat tumbuh dan pada akhirnya akan meningkatkan standar kehidupan. Tanpa sistem keuangan, kekuatan dan kemampuan sektor usaha maupun rumah tangga untuk memenuhi kebutuhannya maupun dalam berinvestasi akan berkurang. Sementara itu, pemilik dana yang berlebih tidak akan mengoptimalkan pendapatan dari dana mereka yang berlebih tersebut dan akan membuat semakin banyaknya idle money atau uang yang tidak dipergunakan (uang nganggur).
Sistem keuangan dalam perekonomian memiliki sekurang-kurangnya enam fungsi pokok yaitu sebgai berikut.
a.      Fungsi Tabungan (savings function)
b.      Fungsi kekayaan (wealth function)
c.       Fungsi Likuiditas (liquidity function)
d.      Fungsi kredit (credit function)
e.       Fungsi Pembayaran (Payment function)
f.        Fungsi Resiko (Risk function)
Dengan demikian, sistem keuangan pada dasarnya merupakan bagian integral dan tidak dapat terpisahkan dari suatu sistem ekonomi. Suatu sistem keuangan yang baik dan terintegrasi akan dapat memajukan perekonomian dan pada akhirnya akan dapat memajukan kesejahteraan masyarakat yang dicita-citakan bersama.
2.2.Aliran Dana dalam Sistem Keuangan
Pemilik dana adalah mereka yang memiliki dana berlebih tetapi tidak memiliki kesempatan investasi yang menguntungkan. Sedangkan peminjam dana adalah mereka  konsumsi, karena menganggap utilitas jika mengkonsumsi sekarang lebih tinggi daripada menunda sampai memiliki cukup uang.
                Aliran dana dalam sistem keuangan dapat terjadi secara langsung di pasar keuangan dan tidak langsung melalui lembaga perantara keuangan (BLKL) seperti terlihat di bawah.


PERANTARA KEUANGAN
(Pembiayaan Tidak Langsung)


Suppliers (penabung – pemberi pinjaman)



Demanders (Peminjam – pengguna pinjaman)
1.      Rumah Tangga
2.      Perusahaan
3.      Pemerintah
4.      Asing

PASAR KEUANGAN
(Pembiayaan Langsung)

1.      Perusahaan
2.      Pemerintah
3.      Rumah Tangga
4.      Asing
Bagan 1. ALiran Dana dalam Sistem Keuangan

2.3.            Struktur Pasar Keuangan
Pasar keuangan dapat dibedakan berdasarkan karakteristiknya, yaitu berdasarkan waktu jatuh tempo instrumentnya, prioritas pengembalian, urutan transaksinya dan organisasi pasarnya. Keragaman tersebut muncul untuk memenuhi permintaan konsumen (investor) yang bervariasi.
2.3.1.      Pasar Uang dan Pasar Modal
Berdasarkan waktu jatuh tempo, pasar keuangan dibedakan menjadi pasar uang dan pasar modal. Pasar uang adlah pasar keuangan yang mentransaksikan sekuritas/instrument yang memiliki waktu jatuh tempo kurang dari satu tahun, sedangkan pasar modal memiliki waktu jatuh tempo lebih dari satu tahun.
2.3.2.      Pasar Obligasi (Debt Market) dan Pasar Ekuitas (Equity Market)
Perusahaan yang memerlukan dana bisa meminjam dana secara langsung dengan menerbitkan surat utang (debt) dan atau saham (stock/equity). Instrument utang memberikan penghasilan tetap. Sedangakan ekuitas adalah klaim terhadap penghasilan bersih dan asset perusahaan.

2.3.3.      Pasar Primer dan Pasar Sekunder
Berdasarkan urutan transaksinya, pasar keuangan dibedakan menjadi pasar primer dan pasar sekunder. Penjualan perdana sekuritas terjadi di pasar primer, yaitu di beli oleh investor pelanggan bank yang bersangkutan dan pasar sekunder adalah membuat sekuritas menjadi liquid, selain itu pasar sekunder sangat relevan untuk menentukan harga perdana.
2.3.4.      Pasar Bursa dan Pasar Non Bursa
Menurut organisasi pasarnya, pasar keuangan di klasifikasikan menjadi pasar bursa dan pasar non bursa. Pasar bursa merupakan pasar keuangan yang terpusat di suatu tempat tertentu, dimana penjual dan pembeli sekuritas melalui broker bertemu. Misalnya BEJ dan BES. Sedangkan, pasar non bursa adalah pasar keuangan yang bersifat desentralistik, dimana pembelian sekuritas dilakukan melalui dealer yang memiliki persediaan.
2.4.            Klasifikasi Lembaga Perantara Keuangan
Lembaga perantara keuangan diklasifikasikan berdasarkan sumber dananya, yaitu sebagai berikut.
2.4.1.      Lembaga Penerima Simpanan (Depository Institution)
Lembaga Penerima Simpanan ( Depository Institution) adalah lembaga perantara keuangan yang memperoleh dana dari simpanan (deposits) pihak ketiga dan meminjamkannya kepada pihak lain.
2.4.2.      Contraktual Saving Institution
Contraktual Saving Institution memperoleh dana berdasarkan kontrak yang bersifat periodik. Karena bersifat kontrak, sumber dananya relatif dapat diprediksi, seperti halnya penggunaan dananya relatif dapat diprediksi, sehingga liquiditas aset menjadi tidak terlalu penting seperti pada lembaga penerima deposito.
2.4.3.      Perantara Investasi
Lembaga keuangan yang memperoleh dana dari menjual surat berharga di klasifikasikan sebagai perantara investasi.
2.5.            Sistem Keuangan Global
Dengan semakin terbukanya suatu negara terhadap negara lain telah meningkatkan peran pasar keuangan global. Bank dan perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dapat mencari pinjaman ke negara-negara lainnya.
Obligasi asing adalah instrument utang yang bersifat internasional yang dijual oleh perusahaan suatu negara ke investor negara lainnya dengan mata uang negara yang dituju. Sumber pinjaman luar negeri yang semakin meningkat mendorong berkembangnya pasar saham dunia.
Sejalan dengan peningkatan transaksi keuangan secara global, pasar keuangan instrument derivative juga berkembang lintas negara. Dengan semakin meningkatnya peran pasar keuangan global, maka risiko keuangan yang dihadapi suatu negara dapat berimbas ke negara-negara lainnya.
2.6.            Regulasi Sistem Keuangan
Pemerintah mendapat pembenaran untuk melakukan intervensi dengan membuat regulasi dalam mencapai kondisi yang optimal. Pemerintah melalui otoritas moneter (Bank Sentral) meregulasi sistem keuangan dengan tujuan sebagai berikut.
2.6.1.      Menyediakan informasi kepada publik
2.6.2.      Menjaga kesehatan (soundness) sistem keuangan
2.6.3.      Meningkatkan kemampuan otoritas moneter
2.6.4.      Menggairahkan kepemilikan rumah
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sistem keuangan dapat diartikan sebagai kumpulan institusi, pasar, ketentuan perundangan, dan teknik-teknik dimana surat berharga diperdagangkan, tingkat bunga ditetapkan, dan jasa-jasa keuangan (financial services) dihasilkan serta ditawarkan ke seluruh bagian dunia Aliran dana dalam sistem keuangan dapat terjadi secara langsung di pasar keuangan dan tidak langsung melalui lembaga perantara keuangan (BLKL).
Pasar keuangan dapat dibedakan berdasarkan karakteristiknya, yaitu berdasarkan waktu jatuh tempo instrumentnya, prioritas pengembalian, urutan transaksinya dan organisasi pasarnya. Keragaman tersebut muncul untuk memenuhi permintaan konsumen (investor) yang bervariasi.
Lembaga perantara keuangan diklasifikasikan berdasarkan sumber dananya, yaitu sebagai berikut.
o   Lembaga Penerima Simpanan (Depository Institution)
o   Contraktual Saving Institution
o   Perantara Investasi.
Pemerintah mendapat pembenaran untuk melakukan intervensi dengan membuat regulasi dalam mencapai kondisi yang optimal. Pemerintah melalui otoritas moneter (Bank Sentral) meregulasi sistem keuangan dengan tujuan sebagai berikut.
o   Menyediakan informasi kepada publik
o   Menjaga kesehatan (soundness) sistem keuangan
o   Meningkatkan kemampuan otoritas moneter
o   Menggairahkan kepemilikan rumah


3.2.Saran
Sistem keuangan merupakan salah satu rancangan yang paling krusial dalam waktu modern ini. Kita dapat membayangkan, apabila semua aktivitas keuangan antara suatu lembaga dengan lembaga lainnya maupun antara satu negara dengan negara lainnya tanpa adanya mediasi suatu sistem keuangan yang baik, maka semua transaksi-transaksi keuangan yang terjadi akan amburadul atau tidak akan dapat menyenangkan semua pihak disebabkan tidak terkoordinasi dengan baik. Sistem pembayaran dan intermediasi tidak mungkin akan terlaksana tanpa adanya sistem keuangan.
Setelah kita membaca, memahami dan mengetahui semua tentang seputar sistem keuangan melalui tulisan singkat di makalah ini, mudah-mudahan dapat berguna untuk menambah wawasan serta dapat diterapkan dalam kehidupan bisnis ekonomi kita sehari-hari dan ciptakan dunia bisnis yang modern demi kemajuan perekonomian negara.

PUSTAKA DAFTAR

Silvanita, Ktut. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Erlangga: Jakarta.
di download pada hari Minggu, 25 September 2011 Pukul 15:02

TUGAS PERTAMA



MAKALAH EKONOMI TEKNIK

BAB  I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang 
Seiring dengan Perkembangan  zaman ilmu juga semakin berkembang,ilmu yang akan kita bicarakan saat ini adalah Ekonomi teknik. Pada dasarnya Ekonomi tek nik sama dengan ilmu ekonomi Pada umumnya,tapi ekonomi teknik  lebih dihususkan untuk mahasiswa jurusan teknik. Ekonomi dan teknik memiliki kaitan yang sangat erat.
1.2  TUJUAN
a.       Mengetahui  definisi definisi atau pengertian Ekonomi Teknik dan hubungannya dengan Teknik Energi Terbarukan.
b.      Mengetahui perhitungan-perhitungan yang ada didalam nya.
1.3  MANFAAT
Ekonomi  teknik memberikan  informasi  tentang  keputusan  umum  berkenaan dengan  pengoperasian  suatu  organisasi.  Setelah  dibuat  keputusan  untuk menanamkan modal dalam sebuah proyek dan uang telah ditanamkan, maka siapapun  yang  mengatur  modal  itu  ingin  mengetahui  hasil-hasil keuangannya.  Sehingga,  harus  ditetapkan  suatu  prosedur  akuntansi sedemikian  sehingga  keuangan  yang berkenaan dengan  investasi  itu dapat direkam dan disimpulkan dan ditentukan unjuk kerja (performansi). Pada saat yang  sama,  melalui  penggunaan  informasi  keuangan  yang  baik,  dapat ditetapkan  kontrol  dan  digunakan    untuk  mengarahkan  operasi  menuju sasaran-keuangan yang diinginkan.
B AB II
PEMBAHASAN
2.I  Definisi ekonomi teknik
A.Definisi Ekonomi Teknik 
v  Ekonomi teknik adalah suatu ilmu pengetahuan yang berorientasi pada pengungkapan dan perhitungan nilai-nilai ekonomis yang terkandung dalam suatu rencana kegiatan teknik (engineering)
v  Ekonomi teknik terlibat dengan formulasi, estimasi dan evaluasi keluaran ekonomi ketika tersedia alternatif-alternatif untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
v  Ekonomi teknik terlibat dengan aplikasi hubungan matematis tertentu yang membantu membandingkan alternatif-alternatif ekonomi

B. Mengapa timbul ekonomi teknik
-Sumber daya (manusia, uang, mesin, material) terbatas,
-kesempatan sangat beragam.
-Kapan kita menggunakannya ?
 -Membandingkan berbagai alternatif rancangan
   -Membuat keputusan investasi modal
   -Mengevaluasi kesempatan finansial, seperti pinjaman
C. Tujuan Mempelajari ekonomi teknik
Tujuan mempelajari ekonomi teknik secara garis besar adalah Analisa ekonomi teknik melibatkan pembuatan keputusan terhadap berbagai penggunaan sumber daya yang terbatas. Konsekuensi terhadap hasil keputusan biasanya berdampak jauh ke masa yang akan datang, yang konsekuensinya itu tidak bisa diketahui secara pasti , merupakan pengambilan keputusan dibawah ketidakpastian
Sehingga penting mengetahui:
a. Prediksi kondisi masa yang akan datang
b. Perkembangan teknologi
c. Sinergi antara proyek-proyek
2.2  Pengertian Ekonomi Teknik
Ekonomi teknik adalah penentuan faktor-faktor dan kriteria ekonomi yang digunakan ketika satu atau lebih alternatif dipertimbangkan untuk dipilih dalam menyelesaikan suatu masalah di bidang teknik. Bisa juga dikatakan bahwa ekonomi teknik adalah sekumpulan teknik matematika yang menyederhanakan perbandingan ekonomi dalam suatu kasus di bidang teknik. Ilmu ekonomi tidak pernah lepas dari ilmu teknik, terutama dalam perancangan dan penerapannya di masyarakat. Dalam hal tersebut, selalu ada beberapa alternatif dalam pelaksanaannya yang masing-masing alternatif memiliki keuntungan dan kerugian yang berbeda-beda jenis dan jumlahnya. Namun penyelesaian masalah tersebut selalu memiliki kriteria ekonomi, dan kriteria tersebut digunakan untuk memilih satu dari banyak alternatif yang tersedia tersebut.
Misal, dalam penerapan mekanisasi di suatu lahan perkebunan tebu, ada banyak alternatif yang tersedia. Apakah penerapan mekanisasinya secara menyeluruh atau hanya sebagian saja (misalnya hanya pada bagian permesinan, irigasi, atau sistem manajemennya saja), dan dana yang tersedia terbatas. Dan mekanisasi yang diterapkan itu harus memberikan tambahan profit yang sebesar-besarnya bagi perkebunan tersebut. Jika perkebunan menetapkan untuk memilih mekanisasi permesinannya saja karena dianggap dapat meningkatkan efisiensi kerja lebih besar, maka muncul alternatif lagi, apakah perkebunan akan menerapkan permesinan di fasilitas pengolahan batang tebu, pengolahan lahan, atau pemanenan. Bahkan jika sudah ditetapkan demikian, perkebunan masih harus memilih tipe mesin apa yang akan dibeli karena menyangkut daya tahan, kinerja mesin, dan kesesuaian dengan perkebunan tersebut. Semua itu harus diperhitungkan secara ekonomi dan matematis dengan tujuan untuk mendapatkan hasil dan keuntungan yang sebesar-besarnya, atau kerugian yang sekecil-kecilnya.
2.3   Hubungan Ekonomi Teknik dengan Energi Terbarukan
.Membuat Biodigester
KOMPONEN BIODIGESTER
Komponen pada biodigester sangat bervariasi, tergantung pada jenis biodigester yang digunakan. Tetapi, secara umum biodigester terdiri dari komponen-komponen utama sebagai berikut:
1.      Saluran masuk Slurry (kotoran segar) - Saluran ini digunakan untuk memasukkan slurry (campuran kotoran ternak dan air) ke dalam reaktor utama. Pencampuran ini berfungsi untuk memaksimalkan potensi biogas, memudahkan pengaliran, serta menghindari terbentuknya endapan pada saluran masuk.
2.      Saluran keluar residu – Saluran ini digunakan untuk mengeluarkan kotoran yang telah difermentasi oleh bakteri. Saluran ini bekerja berdasarkan prinsip kesetimbangan tekanan hidrostatik. Residu yang keluar pertama kali merupakan slurry masukan yang pertama setelah waktu retensi. Slurry yang keluar sangat baik untuk pupuk karena mengandung kadar nutrisi yang tinggi.
3.      Katup pengaman tekanan (control valve) – Katup pengaman ini digunakan sebagai pengatur tekanan gas dalam biodigester. Katup pengaman ini menggunakan prinsip pipa T. Bila tekanan gas dalam saluran gas lebih tinggi dari kolom air, maka gas akan keluar melalui pipa T, sehingga tekanan dalam biodigester akan turun.
4.      Sistem pengaduk – Pengadukan dilakukan dengan berbagai cara, yaitu pengadukan mekanis, sirkulasi substrat biodigester, atau sirkulasi ulang produksi biogas ke atas biodigester menggunakan pompa. Pengadukan ini bertujuan untuk mengurangi pengendapan dan meningkatkan produktifitas biodigester karena kondisi substrat yang seragam.
5.      Saluran gas – Saluran gas ini disarankan terbuat dari bahan polimer untuk menghindari korosi. Untuk pembakaran gas pada tungku, pada ujung saluran pipa bisa disambung dengan pipa baja antikarat.
6.      Tangki penyimpan gas – Terdapat dua jenis tangki penyimpan gas, yaitu tangki bersatu dengan unit reaktor (floating dome) dan terpisah dengan reaktor (fixed dome). Untuk tangki terpisah, konstruksi dibuat khusus sehingga tidak bocor dan tekanan yang terdapat dalam tangki seragam, serta dilengkapi H2S Removal untuk mencegah korosi.
PROSEDUR PERANCANGAN BIODIGESTER
Urutan perancangan fasilitas biodigester dimulai dengan perhitungan volume biodigester, penentuan model biodigester, perancangan tangki penyimpan dan diakhiri dengan penentuan lokasi.
A. Perhitungan volume biodigester
Perhitungan ini menggunakan data-data:
- Jumlah kotoran sapi per hari yang tersedia. Untuk mendapatkan jumlah kotoran sapi perhari, digunakan persamaan:
dimana n adalah jumlah sapi (ekor), 28 kg/hari adalah jumlah kotoran yang dihasilkan oleh 1 (satu) ekor sapi dalam sehari.
- Komposisi kotoran padat dari kotoran sapi. Komposisi kotoran sapi terdiri dari 80% kandungan cair dan 20% kandungan padat. Dengan demikian, untuk menentukan berat kering kotoran sapi adalah:
- Perbandingan komposisi kotoran padat dan air. Bahan kering yang telah diperoleh tadi harus ditambahkan air sebelum masuk biodigester agar bakteri dapat tumbuh dan berkembang dengan optimum. Perbandingan komposisi antara bahan kering dengan air adalah 1:4. Dengan demikian, jumlah air yang ditambahkan adalah:
Hasil perhitungan di atas menunjukkan massa total larutan kotoran padat (mt)
- Waktu penyimpanan (HRT) kotoran sapi dalam biodigester. Waktu penyimpanan tergantung pada temperatur lingkungan dan temperatur biodigester. Dengan kondisi tropis seperti Indonesia, asumsi waktu penyimpanan adalah 30 hari
Dari data-data perhitungan di atas, maka diperoleh volume larutan kotoran yang dihasilkan adalah sebesar:
dengan ρt = massa jenis air (1000 kg/m3).
Setelah volume larutan kotoran diketahui, maka volume biodigester dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan:
B. Penentuan Model Biodigester
Penentuan model biodigester didasari oleh beberapa pertimbangan, yaitu:
1.      Jenis tanah yang akan dipakai
2.      Kebutuhan
3.      Biaya
C. Perancangan fasilitas biodigester
D. Penentuan lokasi fasilitas biodigester
CONTOH RENCANA ANGGARAN BIAYA BIODIGESTER
CONTOH MANAJEMEN OPERASIONAL BIODIGESTER
Analisis Energi
Volume digester yang akan dibangun adalah 2 m3, sehingga volume biogas yang dihasilkan per harinya adalah 7,92 m3 (Note – ganti nilainya sesuai keadaan di lapangan. Nilai ini untuk menghitung minyak tanah yang tergantikan (dalam liter)). Dari jumlah biogas yang dihasilkan dapat diketahui jumlah minyak tanah yang dapat terganti oleh biogas setiap harinya berdasarkan pada kesetaraan nilai kalori biogas dengan minyak tanah. Tabel diatas adalah tabel Nilai Kalori Beberapa Bahan Bakar (Suyati, 2006)
Dari tabel tersebut maka jumlah minyak tanah yang terganti tiap hari adalah sebagai berikut :
Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi dilakukan untuk mengetahui break event point atau lama waktu pengembalian biaya investasi awal yang telah dikeluarkan untuk membangun instalasi biogas.
- Pemasukan per tahun
Total produksi biogas per tahun = 365 hari x 4,3 liter x 70%
= 1.098,65 liter minyak tanah
Diasumsikan harga biogas sama dengan harga minyak tanah per liternya yaitu Rp 2.500. Total pemasukan per tahun = 1.098,65 liter x Rp 2.500/liter = Rp 2.746.625
- Waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal
Investasi awal = Rp 4.569.000
Keuntungan per tahun = Rp 2.746.625 – Rp 1.656.900 = Rp 1.089.725
Maka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan biaya investasi awal adalah = Rp 5.894.000 / Rp 1.089.725 = 5,4 tahun
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi Ekonomi teknik dalam energi terbarukan sangat dibutuhkan untuk memperhitungkan biaya,keuntungan,kelebihan dari alat yang akan di buat atau diciptakan. Selain itu ekonomi juga akan sangat berperan untuk kelangsungan hidup kita sebagai manusia.
3.2 DAFTAR PUSTAKA